Pengertian Saponifikasi (saponification) adalah reaksi yang terjadi ketika minyak / lemak dicampur dengan larutan alkali. Ada dua produk yang dihasilkan dalam proses ini, yaitu Sabun dan Gliserin.
Istilah saponifikasi dalam literatur berarti “soap making”. Akar kata “sapo” dalam bahasa Latin yang artinya soap / sabun.
Dalam sejarah pembuatan sabun, masing — masing negara memiliki sejarah sendiri – sendiri serta teknik pembuatannya. Namun dari sekian banyak versi penemuan, saya akan mengambil satu contoh penemuan sabun yang ditemukan oleh bangsa Romawi Kuno.
Nama Sapo/soap/sabun menurut legenda Romawi kuno (2800 SM) berasal dari Gunung Sapo, di mana binatang dikorbankan untuk acara keagamaan. Lemak yang berasal dari binatang tersebut (kambing) dicampur dengan abu kayu untuk menghasilkan sabun atau sapo, pada masa itu.
Ketika hujan, sisa lemak dan abu kayu tersebut mengalir ke Sungai Tiber yang berada di bawah Gunung Sapo. Ketika orang – orang mencuci pakaian di sungai Tiber mereka mendapati air tersebut berbusa dan pakaian mereka lebih bersih. Sejak saat itulah asal usul sabun dimulai.
Referensi berasal dari sini
Tulisan terkait What is Soap?
anita said:
keren wacana nya….ga nyangka ala awalnya sabun kayak gitu..
klo bisa di tambah dengan sejarah2 bahan2 lain yang biasa kita pake sehari-hari
thankkxx yupz
heniez said:
@ Anita
Thanks atas sarannya, mudah – mudahan bisa saya tulis segera mungkin
Novie said:
Tapi gimana caranya,abu yg merupakan kumpulan Karbon lalu brx dg lemak bs jd kyk gt y??
heniez said:
@ Novie,
Masih dari sumber di atas, cara pembuatan sabun memakai abu kayu dapat dijelaskan sebagai berikut : Orang Romawi memanaskan batu kapur untuk menghasilkan kapur. Kapur yang dibasahkan ditaburkan ke atas abu kayu yang masih panas kemudian diaduk sampai rata. Selanjutnya, dengan sebuah sekop, orang menyedok bubur kelabu yang dihasilkan kedalam sebuah bejana berisi air panas dan mendidihkannya dengan tambahan beberapa potong lemak domba selama beberapa jam. Ketika lapisan buih berwarna cokelat kotor yang tebal terbentuk di permukaannya, dan menjadi keras setelah dingin, mereka memotong-motong lapisan keras tadi, dan potongan tersebut dinamakan sabun.
amarul fatwa barus said:
makasi ya buk tas penjelasan nya membuat aku semakin mengerti hahahah
kiky said:
Thanks atas infonya yaaaa…!!! Aku kebetulan lagi nyari arti saponifikasi buat tugas biologiku.Thaaanks banget !!!
heniez said:
Buat Kiky, selamat belajar ya….
Marie said:
thx ya buat artikelnya…
tapi kalo bisa diperinci donk
kurang puas ne….
Anyway thx ya
septian said:
keren juga artikelnya…
tapi dari mana terjadi reaksi saponifikasinya, kan harus ada larutan alkalinya sedangkan abu hanya mengandung karbon…?
heniez said:
@ Septian
Pembuatan sabun pada masa Romawi kuno memang masih sangat sederhana dan belum mengenal yang namanya larutan alkali. Pada masa itu abu kayu dicampur dengan batu kapur yang memang mengandung alkali untuk dipanaskan dan dicampur dengan lemak domba, sehingga menghasilkan “sabun” pada masa itu.
Namun pada tahun 1791 Kimiawan Perancis yaitu Nicholas Leblanc telah menemukan larutan alkali yang dapat dibuat dari garam meja biasa. Semenjak itu proses pembuatan sabun mengalami kemajuan. Mudah – mudahan penjelasan ini bisa dimengerti.
adel said:
keren bngt,untung aja ada artikel ini,kalo gak,tugas biologi ku gak bakal selesai nih..
Agung said:
Salam kenal mbak..?
saya agung, mahasiswa teknik kimia dari medan… saya mau nanya lagi lebih jelas gimana bahan-bahan pembuatan sabunnya, trus klo pengganti minyak zaitun yang gimana, bisa g kita gunain NaOH yg biasa di pake di laboratorium…
balas ke email say y mbak, agoenk_chem05@yahoo.com
sukses slalu buat mbak..
heniez said:
Dear Agung,
Mengenai bahan – bahan pembuatan sabun, saya sudah membahasnya di sini, sedangkan untuk mengganti jenis minyak (dari resep yang sudah ada) kita harus tahu nilai saponifikasi sabun (SAP Value). SAP value ini gunanya untuk mengetahui berapa jumlah NaOH / alkali yang diperlukan. Masing – masing minyak mempunyai SAP value sendiri – sendiri. Jika kita mengganti minyak tertentu tanpa mengetahui nilai saponifikasi maka sabun yang dihasilkan bisa terlalu berat kadar alkalinya atau sebaliknya.
Contohnya; minyak zaitun mempunyai SAP value 135.3, minyak kelapa mempunyai SAP value 191.1. Minyak yang mempunyai SAP value yang mendekati minyak zaitun adalah minyak kedelai (SAP value 135.9). Tetapi kualitas minyak kedelai masih jauh di bawah minyak zaitun, minyak zaitun adalah minyak terbaik dalam pembuatan sabun natural.
Untuk NaOH, bisa berupa cair (kadar 30%) maupun flake (yang penting kadarnya harus di atas 98%). Mudah – mudahan jawaban saya bisa membantu, selamat belajar dan sukses juga buat Anda, terima kasih.
edward said:
mba ajari aku tentang sabun,ada lama nga mandi nih
Agung said:
makasi y mbak..
sukses slalu
Wassalam
dy said:
saya akan melaksanakan riset, yang saya ambil dalam judul riset saya, pembuatan sabun natural…. bisa kasih saran nggak kira2 minyak yang baik digunakan minyak apa? saya mau buat sabun mandi…. thaks, ditunggu blasannya via email saya…..
heniez said:
Hello Dy…
Dalam pembuatan sabun (natural) biasanya saya memakai setidaknya 3 (tiga) jenis minyak, antara lain minyak zaitun, minyak kelapa dan minyak sawit. Minyak zaitun mempunyai fungsi sebagai pelembab dan melembutkan kulit, serta mengandung banyak vitamin yang bagus untuk kulit, minyak kelapa berfungsi sebagai penghasil busa, sementara minyak sawit untuk mengeraskan sabun. Demikian Dy, jawaban saya.
asmara said:
mbak, kalau membuat sabun cair cara dan bahannya gimana? thanks untuk lesson-nya.
heniez said:
@ Asmara,
saya belum pernah membuat sabun cair, tapi jika berminat bisa cari informasi di mesin pencari, gunakan kata kunci yang tepat, saya rasa banyak sumber yang bisa menjelaskan, terima kasih.
Dz said:
thanks bwt infonya !
lumayan bwt tgs Kimia… ^^
_____________________________
minta bantuan
click disini
Rie2 said:
hm… keren bgt ia…
kak boleh nanya???
kenapa ia kog pada pembuatan sabun itu harus dijaga temperaturnya setinggi 90 derajat celcius??
mkci bgt sebelumnya…
q butuh bgt…
bales ke e-mailq ia kak…
henie zr said:
@ Rie2
Yang mana yang dimaksud dengan “dijaga temperaturnya setinggi 90 derajat celcius?” (setahu saya, saya tdk pernah menulis kata2 itu :))
Dalam pembuatan sabun yang memakai sistem cold process method adalah temperatur yang dianjurkan dalam pencampuran antara larutan alkali dan minyak adalah sekitar 45-50 derajat celcius. Atau mungkin yang dimaksud Rie2 adalah proses pembuatan sabun dengan memakai sistem hot process method?
Ok, saya tunggu jawabannya ya….
oedin said:
jadi sabun yang bagus yang FFA tinggi or rendah mbak?
d_achilles said:
saya rasa gak ada pengaruhnya untuk FFA., SAP value yang lebih penting..Thank’s
foeah said:
mba’ henie zr mo tanya’nh…
1. apakah sulfur atau belerang tu dapat mengurangi bau wangi dari parfume yang ditambahkan pada saat pembuatan sabun..???
2. saya ada tugas tentang saponifikasi.., ketika saya membuat sabun dapat tercetak sempurna, tapi ketika saya tambahkan parfume, maka sabun yang saya buat menjadi terurai kembali, artinya sabun tersebut tidak dapat saya cetak sesuai bentuk yang saya inginkan…itu disebabkan oleh apa ya mba’…???
mohon penjelasaannya….Thank’s
henie zr said:
@ Foeah,
Karena saya belum pernah membuat sabun dengan memakai sulfur, saya tidak bisa menjawab dengan baik. Tetapi karena aroma sulfur agak menyengat, kemungkinan untuk berubah rasa, bisa saja terjadi.
Sabun yang sudah tercetak artinya sabunnya sudah padat??, penambahan parfumnya pada saat sabun mengental atau sebaliknya (saya agak bingung dengan pertanyaanmu, tercetak dengan sempurna, artinya sabunnya sudah padat). Bisa dijelaskan lagi pada saat apa penambahan parfum tersebut???….saya tunggu ya, terima kasih.
rudy weru said:
hai mba henie, ditempat kerja saya salah satu kegiatannya adalah Biodisel dari coconut oil,hasil dari pembuatan boidisel ini adalah glycerin,saya sudah mencoba byak kali untuk membuat sabun.hasilnya sudah saya coba,dan lumayan bagus.untuk sementara saya formula yang saya gunakan untuk sabun tersebut cuma glycerin dan air.saya nambah apa lagi mba biar busa sabun lebih banyak?hasilnya lebih bagus
henie zr said:
Pak Rudy Weru,
wah.. saya malah belum pernah mencoba membuat sabun dengan gliserin langsung. Kalau PaK Rudy tidak keberatan boleh share ke saya tentang proses pembuatannya.
Menurut beberapa info yang saya dapat selama belajar membuat sabun, minyak kelapa dan minyak kastor merupakan penghasil busa alami dalam pembuatan sabun alami.
Demikian pak Rudy, terima kasih.
dniez said:
gag ngerti,,
pcinx..
heheu..
Tp knp pke lemak dmba?
Gag pke lmak onta, sapi, tow yg lainnya,
kan lemak dmba anyir bgd..
heheu,,
naning said:
gimana nambahin minyak nilam sebagai penguat fragrance?apa tinggal ditambahkan saja? tolong segera
sadewa said:
Yth. Mbak Henie,
saya sadewa, tertarik untuk mengadakan penelitian pembuatan sabun mandi. Sejalan dengan trial-error, saya sudah buat sabun dengan memperhatikan komposisinya. Tapi dalam hal pH, saya bingung nich, pH minimal yang sudah saya bisa buat hanya 10,5 ~ 11,1. Padahal saya sudah buat sampai discount NaOHnya s/d 10% lemaknya, dan parahnya lagi begitu saya coba, kulit tangan saya jadi agak mak clekit gitu. Mohon dengan sangat pencerahannya untuk menurunkan pH sabun mandi.
( catatan : saya sudah pakai asam sitrat tapi sabun menjadi tdk bisa padat, pH sabun bisa mencapai 9,4 )
Sebelum dan setelahnya, saya haturkan banyak terima kasih.
lieta said:
Mohon maaf,
Sy sedang berusaha mencari bahan penghasil busa alami untuk pasta gigi.
Kira2 ada saran g mb tentang kmungkinan2x?
Thx.
Fibry said:
Thanxs buangeetdd iiiaaa cz wacana neyh dah ngebantu aqu ngerjain tugas biologi.. Wacana.a d perbanyak n d perlengkap lgi iiiaaa… ;-);-)
Pingback: 2010 in review « Diary of a Soap Maker
Maria Olva said:
kurang dapat teori tentang sabunnya.
coba lebih dikembangkan lagi.
Naddari said:
.. Ought,, gittu sejarah d temukannya sabun ..
Gunawan Kirana said:
Dear Mbak Henie,
Tolong kirimin saya resep cara membuat sabun natural termasuk bahan-bahannya. Saya berencana memberi pelatihan kegiatan karang taruna untuk anak-anak putus sekolah.
Saya percaya mbak Henie bisa jadi bagi orang lain.
Atas kebaikan hati mbak Henie saya ucapkan terima kasih.
E-mail saya : gunawankirana@yahoo.com
Sungguh saya menunggu jawaban. Sukses untuk mbak Henie.
henie zr said:
Yth Pak Gunawan,
Saya sudah pernah menulis tentang pembuatan sabun natural di blog ini, silakan mencoba, terima kasih
Pingback: Pengertian Sabun | Sabun Beras | Sabun Beras Online Asli Murah Jual Harga Grosir | Indonesia-Thailand
Pingback: Fungsi Sabun | Sabun Beras | Sabun Beras Online Asli Murah Jual Harga Grosir | Indonesia-Thailand
aulia said:
kalo merk sabun pertama x di indonesia apa ya?
Pingback: Sabun Thailand Review - Fashion dan Belanja Jadi Satu